Baru ini pemuda asal indonesia berhasil menorehkan prestasi di bidang olahraga. Tepatnya pada kejuaraan dunia atletik u-20 IAAF World U-20 Championship 2018 di Ratina Stadium, Tampere Finlandia. Pemuda tersebut adalah Lalu Muhammad Zohri, sprinter asal Lombok yang berhasil merebut medali emas pada nomor lari 100 meter putra. Keberhasilan ini mengangkat posisi Indonesia dalam klasemen medali sementara. Sampai artikel ini diangkat, Indonesia berada di posisi ke enam dengan perolehan satu medali emas yang didapatkan oleh Zohri. Perolehan medali tertinggi saat ini dipegang oleh Kenya dengan perolehan tiga medali emas dan satu medali perunggu.
Sebagai netizen yang baik, tentunya kita akan mendapati berita-berita seputar latar belakang dari sprinter Lalu Muhammad Zohri ini, mulai dari kondisi background keluarganya di Lombok, kehidupannya, kondisi rumahnya, ceritanya bahkan berita terkait penghargaan dari pemerintah terkait keberhasilannya. Cukup menggunakan keyword zohri pada mesin pencari dan berita-berita tentang kehidupan Lalu Muhammad Zohri akan muncul. Kondisi ini tentunya memberikan harapan baru pada pemuda-pemudi di Indonesia bahwa kita ini mampu berprestasi di mata dunia. Terlebih lagi beberapa bulan kita akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018 yang tidak ingin sekedar numpang lewat tenar sebagai tuan rumah. Harus mampu meninggalkan jejak prestasi dalam event besar tersebut.
Terlepas dari kondisi latar belakang keluarga dari Zohri seperti yang diberitakan oleh media, kerja keras dari Zohri untuk terus berlatih menjadi kunci keberhasilan tersebut, walaupun berlatih tanpa memakai alas kaki seperti yang diberitakan media. Sarana dan prasarana olahraga memang perlu ditingkatkan jika kita melihat realita ini. Bukan hanya sekedar kuantitas sarana, melainkan kualitas dari sarana tersebut, terutama untuk daerah-daerah yang dari tahun ke tahun menyumbangkan para olahragawan berbakat. Dengan begitu zohri zohri yang lain dapat muncul dan bermekaran untuk nama harumnya Indonesia di mata dunia.