Lintasan Atletik Sintetik Kelas Satu Pertama di Indonesia

Categories News

Lintasan Atletik Sintetik merupakan sarana olahraga perlombaan athletic.  Dewasa ini, lintasan atletik dibuat dengan bahan sintetik karena merupakan standarisasi olimpiade yang ditetapkan oleh IAAF (International Association of Athletics Federations) atau badan induk atletik dunia.  Kalau kita menyimak perlombaan atletik dunia semacam olimpiade atau sea games.  Keberadaan dari lintasan atletik sintetik memberikan nuansa megah dari sebuah stadion.  Berbeda jika lintasan atletik terbuat dari beton atau gravel.

IAAF sendiri menetapkan standar tingkatan untuk infrastruktur Lintasan Atletik pada sebuah venue.  Standar tingkatan ini pun berpengaruh terhadap izin perlombaan yang dapat diselenggarakan pada venue tersebut.  Kelas tertinggi adalah Kelas Satu.  Disusul dengan Kelas Dua, Kelas Tiga hingga Kelas Keempat.  Untuk Kelas Satu dapat digunakan hingga perlombaan setingkat internasional seperti Olimpiade, Asian games dan sejenisnya.

Kelas Dua dapat digunakan untuk perlombaan setingkat wilayah, seperti Pekan Olahraga Nasional (PON), Porda (Perlombaan Daerah) dan lainnya. Sedangkan Kelas tiga dan Kelas empat semakin kecil pula lingkup perlombaan yang dapat diselenggarakan pada venue tersebut.  Penentuan Kelas dari lintasan atletik sendiri pun dilakukan oleh pihak IAAF ataupun perwakilannya.  Ada beberapa pengujian untuk mendapatkan klasifikasi kelasnya.  Bukan hanya sekedar jenis bahan sintetik yang digunakan saja, mulai dari lapisan base course hingga produk bahan sintetiknya pun dinilai.  Jika sudah masuk dalam kualifikasi, maka IAAF akan mengeluarkan sertifikat dan akan dimasukkan kedalam database venue IAAF.

Dalam menyambut Asian Games 2018 kali ini, Indonesia tentunya membutuhkan venue dengan fasilitas Lintasan Atletik kelas Satu donk.  Dan Stadion Utama Gelora Bung Karno dengan megaproyek renovasinya berhasil menyulap Lintasan atletik berbahan gravelnya menjadi Lintasan atletik sintetik Kelas Satu.  Produk karet sintetik yang digunakan adalah Rekortan yang sudah digunakan di berbagai venue diluar negeri untuk pembuatan lintasan atletik kelas satu dan tentunya sudah diakui IAAF donk.  Kita cukup bisa berbangga donk, Indonesia memiliki Lintasan Atletik Kelas Satu. Dan semoga venue lain di Indonesia dapat memiliki Standar yang serupa sehingga perkembangan olahraga atletik di Negeri tercinta ini dapat berkembang, dan tentunya IAAF semakin sering melirik Indonesia sebagai tuan rumah perlombaan atletik dunia.